Mengapa Bibir Pecah-pecah, Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Jakarta - Bibir pecah-pecah dan kering merupakan kondisi yang umum terjadi, apalagi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Bibir pecah-pecah biasa ditandai dengan rasa tidak nyaman seperti perih atau terbakar.
Hal ini
mengakibatkan penderitanya mempunyai kebiasaan menjilat atau menggigit
bibir yang justru dapat membuat bibir menjadi lebih kering. Jika tidak
dirawat, bibir dapat berpotensi kering, sakit, dan bersisik dalam
rentang waktu berkelanjutan hingga menderita komplikasi yang lebih
serius.
Gejala
Bibir pecah-pecah merupakan salah satu kondisi yang dapat dengan mudah
dilihat dan dirasakan gejala atau tanda-tandanya. Bibir pecah-pecah
memiliki tanda-tanda seperti berikut:
. Kering
. Mengelupas
. Bersisik
. Luka
. Bengkak
. Pecah-pecah
. Kemerahan hingga berdarah
Penyebab
Bibir merupakan bagian dari kulit yang tidak memiliki kelenjar minyak.
Hal itu menyebabkan bibir cenderung lebih rentan menjadi kering dan
pecah-pecah. Kurangnya kelembapan bibir dapat memperburuk masalah, baik
jika disebabkan oleh cuaca atau kurangnya perawatan. Bibir pecah-pecah
juga dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini:
. Ruang tertutup yang kering
. Cuaca
. Kurangnya perawatan bibir
. Zat kimia yang terlalu keras, mentol, kamper, atau asam salisilat
. Terlalu banyak menjilat atau mengelupas bibir
. Dehidrasi
. Memegang logam dengan bibir
Komplikasi
Bibir pecah-pecah mungkin terlihat sebagai sebuah kondisi yang sepele,
bahkan tidak membahayakan. Namun, tahukah Anda, kondisi ini sebenarnya
dapat berpotensi menjadi kondisi yang lebih serius. Ada sejumlah
komplikasi yang mungkin timbul akibat bibir pecah-pecah. Apa saja?
1. Cheilitis
Jika keringnya bibir pecah-pecah menjadi semakin parah dan tidak sembuh
dengan perawatan di rumah, penderita dianjurkan untuk segera menemui
dermatologis atau dokter kulit. Cheilitis dianggap sebagai akibat dari
bibir pecah-pecah yang parah. Cheilitis ditandai dengan kulit yang
pecah-pecah di sudut mulut dan juga di bibir. Kondisi ini juga dapat
ditandai dengan kondisi bibir yang:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bibir Pecah-Pecah", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/penyakit/read/2021/08/27/070000068/bibir-pecah-pecah.
Penulis : Xena Olivia
Editor : Resa Eka Ayu Sartika
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
-berwarna merah muda atau gelap atau merah
-bertekstur kasar
-timbul bisul
-terdapat plak putih dipermukaan
2. Dehidrasi dan Malnutrisi
Selain itu, bibir pecah-pecah juga bisa berakibat dari dehidrasi dan
malnutrisi. Dehidrasi dapat ditandai dengan gejala seperti:
Dalam beberapa kasus berat, penderita dehidrasi dapat memiliki tekanan
darah rendah, demam, napas memburu, dan degup jantung yang lebih cepat.
Malnutrisi memiliki gejala yang serupa dengan dehidrasi. Pun, terdapat
gejala tambahan yang meliputi:
-sakit kepala dan pening
-konstipasi
-berkurangnya produksi urin
-mulut kering
Seseorang dapat mengalami malnutrisi jika mengalami kekurangan vitamin. Contohnya, orang yang menjalani diet khusus seperti vegetarian, perlu memastikan bahwa mereka tetap mengkonsumsi kadar vitamin yang cukup.
Pencandu alkohol juga rentan mengalami malnutrisi. Hal ini disebabkan
kadar alkohol berlebih dalam tubuh yang memengaruhi penyerapan vitamin.
Pada umumnya, orang dewasa berusia lanjut memiliki risiko lebih tinggi
terhadap malnutrisi karena berkurangnya napsu makan.
Perawatan dan Pencegahan
Bibir pecah-pecah memang bukan kondisi yang serius. Bahkan, perawatannya
word play here dapat dilakukan di rumah. Lalu, apa saja yang bisa
dilakukan agar terhindar dari bibir pecah-pecah? Simak pointers berikut:
1. Lindungi bibir
Gunakan krim atau pelembab bibir yang mengandung tabir surya. Jangan
lupa untuk sering-sering mengaplikasikan ulang jika banyak berkegiatan
di luar rumah
2. Hindari menjilat bibir
Saliva atau air liur menguap dengan cepat, membuat bibir lebih kering
ketimbang sebelumnya. Hindari pelembab bibir dengan perasa untuk
mencegah menjilat bibir
3. Minum air
Hindari dehidrasi dengan minum air putih yang cukup
4. Gunakan Air Humidifier
Untuk menghindari udara yang kering di dalam rumah, gunakan pelembab ruangan atau air humidifier
5. Hindari alergen
Hindari kontak dengan produk yang berpotensi menimbulkan alergi, seperti
wewangian atau pewarna pada kosmetik atau perawatan kulit.
6. Hindari bernapas melalui mulut
Menghirup udara melalui mulut dapat menaikkan risiko bibir menjadi lebih cepat kering
7. Hindari mengelupas permukaan kulit bibir
Kulit bibir bersifat tipis dan mudah rapuh. Jika dikelupas, bibir dapat
berpotensi terluka dan memperlambat proses penyembuhan, serta menambah
rasa perih. Jika bibir pecah-pecah tidak kunjung sembuh dan menjadi
lebih parah, segera hubungi dokter unduk mendapatkan penanganan medis.
Komentar
Posting Komentar